Wednesday, September 28, 2011

Kok belum siap pakai Jilbab??Mesti hati dulu dijilbab??


“Aku belum siap pake Jilbab nih.. Aku takut nanti tingkah lakuku nggak mencerminkan jilbab yang aku pake..” Itulah yang sering dikatakan oleh para muslimah, khususnya remaja-remaja cewek di jaman sekarang ini. Mereka belum siap pake jilbab lantaran merasa takut dengan apa yang dikatakan orang-orang kalo tingkah lakunya nggak sama dengan jilbab yang dipake…

“Iiiiih, pake jilbab kok tingkah lakunya kayak gitu…” Nah, mungkin kata-kata itu yang ditakuti para muslimah yang ingin pake jilbab.



Jangan takut dengan apa yang dikatakan orang, asalkan bener-bener niat pake jilbab demi kewajiban, kenapa harus takut? Ada pepatah terkenal dari salah satu iklan sabun mandi, “Hanya yang berani melawan rasa takut yang bisa merubah segalanya.” Kalo kita takut apa kata orang tentang hal itu, kapan kita mulai untuk berjilbab? Kapan ada perubahan lebih baik pada diri kita?

Kalau semua kewajiban bisa dielakkan dengan cara begitu, niscaya semua orang bisa lepas begitu saja orang mengerjakannya. Umpamanya sholat, sholat itu untuk mengingat Allah. Apakah kalo udah mengingat Allah, sudah cukup dan nggak wajib sholat lagi? Tentu tidak. Oleh sebab itu, itu semua nggak bisa jadi alasan buat lepas dari yang namanya kewajiban..



JILBAB ADALAH REM (Secara Tidak Langsung Kayak Gitu)

"Biar aja aurat tak berjilbab, asalkan bathin berjilbab 100% dengan ruh iman dan islam.” Hohohohoho… aneh-aneh aja nich kalimat.. ya nggak gitu dong.. Bagaimana cewek boleh dipercaya hatinya telah berjilbab dengan ruh iman dan islam, padahal perintah Islam dan Iman yang mewajibkan dia untuk berjilbab aja ia nggak ngerjain..? Patutkah cewek yang ninggalin kewajiban or perintah Allah untuk berjilbab itu bisa dikatakan berjilbab hatinya dengan Islam dan Iman??? TENTU NGGAK.. Malah yang dianggap beriman 100% adalah “cewek yang ngerjain perintah Islam walaupun sekecil-kecilnya..”



Trus sekarang ada masalah lagi nich.. Kebanyakan dari cewek-cewek berkata “Aku mau hatiku dulu yang berjilbab sebelum auratku yang berjilbab. Jadi, aku nggak mau pake jilbab sebelum hatiku berjilbab n tingkah lakuku sesuai dengan jilbab yang aku pake.”



Kalo nunggu hati berjilbab, sampai kapan juga harus nunggu pake jilbab. Mungkin juga sampai tua akan kayak gitu terus.. be’coz itu sulit.. Lakukan yang gampang-gampang aja dulu dech.. Ya kayak ujian gitu, kerjain yang mudah dulu.. Pake Jilbab itu kewajiban, jadi kerjain aja. Masalah tingkah laku kita sesuai nggaknya dengan jilbab, kita tinggal berdoa pada Allah Ta'ala supaya kita bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita selama ini..



Yang penting sekarang pake jilbab dulu..

Justru Jilbablah yang akan mengerem diri seorang cewek muslimah untuk nggak bertingkah yang negative..

“Aku sudah pake jilbab, malu dong kalo aku nglakuin hal negative kayak gitu.. Kan aku udah pake jilbab.” Itulah yang tersirat di hati kalo misal udah pake jilbab dan itu pula yang secara otomatis dan tidak langsung itu adalah REM untuk tidak bertingkah yang negatif..



Mungkin tak ada yang sakit hati dengan tulisan ini. Kalopun ada, berarti dia telah sakit hati dengan Allah Ta'ala, karena tulisan ini bersumber dari firman Allah…

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِى اْلإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَآءِ وَلاَيَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَايُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur: 31)


Apakah kalian wahai wanita muslimah, tidak ingin mengikuti jejak para Istri Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam dan para Istri Sahabat dalam segala bidang budi pekerti yang mulia? Kita semua yakin bahwa kalian ingin mengikuti jejak mereka ....

0 comments: